Diklat Hasilkan Pimpinan Yang Mampu Berinovasi, Bersinergi, Visioner Tingkatkan Eskpor Membawa Indonesia menjadi Lumbung Pangan dunia 2045
By Admin
nusakini.com - “Sehebat apapun proyek perubahan, secanggih apapun itu tidak ada artinya bila tidak diimplementasikan” begitu arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi didepan pimpinan terlatih Tingkat III Angkatan ke-16 di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi (20/09/2019).
Implementasikan di instansi masing hingga tupoksi akan lebih maksimal mempercepat, memperlancar dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045.
“Seorang pemimpin juga dituntun menghasilkan hal yang inovatif yang terkait dengan tupoksinya. Inovasi bukan hanya teknologi saja tetapi inovasi problem solving. Terutama yang terkait dengan tupoksi, kita semua harus inovatif semua permasalahan harus diatasi. Harus cepat dan harus tuntas tidak boleh ditunda harus cepat. Karena pekerjaan senantiasa akan terus bertambah. Kalau permasalahan tidak tuntas akan membebani pekerjaan kita berikutnya". Tegas Prof. Dedi.
“Untuk mencapai itu semua diperlukan para pengelola para manager yang handal yang kompeten yang professional. Tidak mungkin kita menghasilkan output yang wah hebat kalau pengelolanya kalau para manager pemimpinnya tidak hebat”, tambah Prof.Dedi.
Nilai rata-rata kelulusan diklat pimpinan sangat tinggi lebih dari 88 bahkan banyak yang diatas skor 90. “Artinya dari segi nilai sudah terbukti anda semua memang hebat handal dan kompeten, yang harus dibuktikan adalah bagaimana mengimplementasikan apa yang didapat di pelatihan ini di instansi masing-masing sehingga instansinya tersebut bisa menghasilkan output yang maksimal”. Prof. Dedi mengingatkan.
Prof dedi mencontohkan dari badan litbang pertanian harus menghasilkan inovasi yang mengungkit produksi kualitas dan efisiensi sehingga produk pertanian memiliki daya saing yang tinggi. Dari Badan Karantina Pertanian harus dapat menjamin kualitas produk baik. Baik produk yang masuk atau keluar dari Indonesia bebas dari hama penyakit dan faktor yang bisa merugikan komoditas kita dan menjadikan apa yang kita ekspor memiliki kualitas yang bagus serta membantu eskportir agar bisa melalukuan ekspor dengan mudah, murah dan cepat
Para pemimpin atau para manager itu dituntut menjadi teladan minimal bagi bawahan yakni teladan dalam kinerja, pengorbanan dan integritas untuk kementerian pertanian yang kita cintai. Intinya bagaimana kita menghasilkan produk komoditas pertanian yang provitasnya tinggi, kualitasnya bagus, efisiensi tinggi dan biaya produksi rendah.
"Seorang pemimpin juga harus mampu membangun kolaborasi yang baik di internal Instansi, UPT atau bagiannya dan juga mampu kolaborasi sinergisitas, agar tupoksi kementerian pertanian untuk swasembada, ekspor dan lpd bisa kita keroyok dari berbagai sisi/ arah, sehingga kementan harus mampu menghasilkan swasembada pangan". Ungkap Prof Dedi.
Diingatkan juga oleh Prof. Dedi masih ada PR mengenai komoditas yang harus ditingkatkan dan harus mampu mengeskpor komoditas kita ke seluruh negara. Dan optimis harus bisa memberi makan manusia yang ada di muka bumi.
"Beri saya keyakinan sehingga pencapaian tupoksi bisa berjalan dengan lebih baik". Tutup Prof. Dedi. (prb)
.